Raksasa teknologi asal Cina, Xiaomi, berkomitmen mengucurkan investasi besar senilai 50 miliar yuan (sekitar US$6,9 miliar) selama satu dekade ke depan. Dana tersebut akan difokuskan untuk mengembangkan chip miliknya, Xring O1.
Langkah strategis ini diumumkan oleh Lei Jun, Founder dan CEO Xiaomi, melalui platform Weibo, Senin (19/5). Keputusan ini diambil demi mendorong pengembangan teknologi dalam negeri, terutama di tengah perang dagang AS dan Cina yang telah membatasi akses perusahaan-perusahaan Cina terhadap semikonduktor krusial.
Menurut laporan CNBC, investasi ini akan dimulai pada 2025. Lei Jun juga menambahkan pada hari ini (20/5), bahwa Xiaomi telah memulai produksi massal chip ponsel pintar Xring O1. Dua produk perdana yang akan ditenagai oleh chip ini adalah ponsel pintar Xiaomi 15S Pro dan tablet Xiaomi Pad 7 Ultra.
Pengembangan system on chip (SoC) merupakan langkah ambisius bagi produsen ponsel pintar. Prosesnya sangat mahal dan rumit, itulah mengapa hanya segelintir perusahaan seperti Apple, Samsung, dan Huawei yang sukses meluncurkan SoC mandiri. Banyak pemain lain masih mengandalkan produk chip dari Qualcomm dan MediaTek.
Xring O1 bukanlah upaya pertama Xiaomi dalam mengembangkan SoC. Perusahaan ini sebelumnya pernah merilis Surge S1 pada 2017. Namun, karena berbagai alasan dan kendala, penelitian dan pengembangan SoC tersebut sempat terhenti. Kini, Xring O1 menandai kembalinya Xiaomi ke ranah komponen dasar ponsel pintar.
Sebagai konteks, Xiaomi berhasil merebut posisi teratas pada pasar ponsel Cina tahun ini. Pengiriman domestiknya mencapai 13,3 juta unit pada kuartal I-2025, melonjak 40 persen secara tahunan, berdasarkan riset Canalys.
Menurut Wall Street Journal, Xiaomi tidak saja sukses pada sektor ponsel, tapi juga pasar kendaraan listrik Cina.
Pada Februari lalu, perusahaan tersebut berhasil meluncurkan SU7 Ultra, varian kendaraan listrik bertenaga baterai berkinerja tinggi pertamanya.
Berkat penjualan yang pesat, Xiaomi telah merevisi target pengiriman mobil listriknya pada 2025 menjadi 350.000 unit, naik dari target awal 300.000 unit.